What my heart wants to say...

Aku Tak Pernah Menyesal Jadi Anak IPS!!!

Tiba-tiba saya teringat kembali masa 5 tahun lalu. Masa ketika saya pertama kali menerima pengumuman penjurusan. Ketika itu semua santri mengharapkan kelas jurusan IPA. Banyak yang bertanya ke ustadz-ustadzah tentang nilai yang mereka dapatkan. Namun tidak begitu yang terjadi dengan sang penulis blog ini. Saya masih tetap menunggu dengan harap-harap cemas. Tidak berarti mengharapkan jurusan IPA. Saya berdo'a kepada Allah untuk diberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan saya. Menjelang magrib, saya menerima hasilnya. Dan hasilnya, saya masuk jurusan IPS!!!


Kedua orang tua saya sangat tidak setuju saya diterima di jurusan sosial. Menurut beliau, anak-anak jurusan sosial itu urakan, tidak teratur, dan terkenal pemalas!!! Selain itu, anak jurusan sosial masa depannya tidak cerah, kesempatan kerja kecil, dan jarang ada perusahaan yang menerima lulusan sosial sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Sedih rasanya ternyata orang tua tidak mendukung apa yang saya dapat. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi hasilnya ternyata tidak didukung orang tua. Pada saat itu, saya merasa bahwa Allah tidak adil dan tidak mendengarkan do'a saya. Orang tua saya sempat menyuruh saya untuk pindah jurusan ke jurusan IPA, namun saya menolak. Saya merasa IPS tidak selalu ber-imej negatif. IPS juga bisa sekaliber IPA!!! Dan akhirnya saya menangis...

Hari pertama sekolah di jurusan IPS, saya merasa tidak ada harapan. Pikiran saya mulai buntu. Buntu dengan segala macam "doktrin menyesatkan" tentang anak IPS dari orang tua saya. Dan awalnya, saya tidak bersemangat sekolah. Dan begitu pun hari-hari selanjutnya. Namun saya masih tetap berusaha untuk menyerap semua pelajaran. Dengan setengah hati!!!

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan saya mulai menyukai jurusan ini. Ternyata mata pelajaran di jurusan ilmu sosial ini tidak membosankan. Hampir semuanya saya suka!!! Sungguh ajaib rasanya. Saya pun tidak menyangka nilai akademis saya di jurusan ini meningkat drastis jika dibandingkan ketika kelas satu SMP sampai satu SMA. Benar-benar memuaskan!!! Baru pertama kali dalam seumur hidup nilai ujian matematika saya dapat 96. Sejak masuk jurusan IPS, banyak nilai subsumatif saya bernilai diatas 70. Ternyata jurusan ini membawa berkah bagi saya. Namun saya tidak langsung puas diri. Saya tetap berusaha meningkatkan nilai akademis sebagai alasan untuk saya bertahan di jurusan sosial ini. Juga untuk membuktikan kepada orang tua saya bahwa saya bisa dan saya suka jurusan yang saya dapat ini.

Setahun kemudian, alhamdulillah saya mendapat peringkat ketiga dari seluruh santri nisa' di jurusan IPS. Saya sangat gembira. Sayangnya, kedua orang tua saya tidak dapat hadir ketika acara penyerahan hadiah kepada para Johan (juara). Tapi tak apa. Karena bagi saya, yang penting orang tua saya tahu bahwa anaknya tidak salah dalam istiqomahnya.

Gelar juara itu tidak langsung membuat saya puas begitu saja. Meskipun orang tua semakin percaya bahwa saya dapat bertahan di jurusan sosial, saya pun semakin semangat belajar untuk naik ke peringkat berikutnya. Dan satu semester kemudian, saya meraih peringkat dua.

Sejak masuk jurusan IPS, saya merasa benar-benar menjadi diri saya sendiri. Saya benar-benar menyukai belajar (karena sebelumnya saya memang pemalas... hehehe... :p ). Sejak jurusan IPS pula saya menjadi lebih berani untuk menyampaikan pendapat. Sejak jurusan IPS pula saya mulai suka berdebat (hehehe...). Banyak sekali yang saya dapat sejak saya masuk jurusan IPS. Bahkan sampai sekarang, setelah lulus dari SMA, saya tidak pernah menyesal jadi anak IPS. Bahkan saya merasa jadi lebih baik... :)



*dedicated to: semua guru-guruku yang pernah mengajarkan aku bahwa sekolah dan mata pelajaran jurusan IPS itu menyenangkan... Terimakasih...