What my heart wants to say...

Tidak Ada Pacar Bukan Akhir dari Segalanya...

Banyak orang mengatakan kalau lebih baik sakit gigi daripada sakit hati (tapi lebih baik sakit hati daripada sakit gigi. kan kalau sakit hati, cuma sebentar. hehehe...). Memang lah kalau sudah masalah perasaan, rasanya sulit sekali diobati. Pasti ada saja orang yang mengadu ke saya tentang sakit hati putuskan cintanya oleh sang pujaan hati (that's why cinta itu bullshit!!!). Mereka bilang kalau rasanya sakit diperlakukan sepert itu. Seolah-olah tidak dihargai. Memang dimana-mana lebih menyenangkan dicintai daripada mencintai. Dan itulah resiko mencintai. Terkadang tidak adil, terkadang wajar saja. Tidak adil karena tidak berbalas, atau malah wajar karena itulah resiko menjalin suatu hubungan. Harus siap kecewa dan sakit hati.

"Susah, War kalo nggak pacaran. Nggak ada yang merhatiin," begitu kata teman saya. So, apa dengan adanya pacar kamu akan selalu diperhatikan terus? Apa dengan adanya pacar, kamu akan selalu merasa senang? Nyatanya tidak selalu benar tuh...

Terserah apa kata orang, yang penting menurut saya, pacaran itu bukanlah segalanya. Tanpa adanya pacar, kita masih bisa tetap hidup kok. Saya dulu juga pernah mempunyai seorang pacar. Lalu putus setahun kemudian. Seminggu kemudian sudah ada pengganti lagi (weleh...), dan beberapa bulan kemudian, putus lagi. Awalnya memang sulit untuk tidak pacaran lagi. Tapi lama-lama sudah biasa tuh. Bahkan lebih menyenangkan tidak ada pacar sama sekali. Dan mulai saat itu, saya sadar bahwa tanpa adanya pacar, saya masih ada yang memperhatikan. Baik itu orang tua, maupun teman-teman. So, boyfriend is not everything. Right?

Kalau memang kalian merasa sakit hati putus dengan seseorang, lebih baik "larikan" saja rasa sakit itu ke hal-hal yang positif. Misalnya: tadarus. Daripada terus sedih, lebih baik beribadah saja. Selain meredam emosi, juga menambah amal. Ya kan?

Atau sibuk dalam suatu organisasi. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan ketika kita sakit hati. Jangan hanya meratapi nasib sendiri. Hal itu hanya akan membuat kalian makin merana dan akhirnya bunuh diri! Bunuh diri itu sama saja tidak mensyukuri pemberian Allah kepada kita. Dan itu dosa.

Tapi yang lebih baik, jangan mencintai pacar kalian 100%. Karena jika akhirnya harus berakhir, kalian akan merasakan sakit hati yang berkepanjangan.

So... Tidak ada pacar bukanlah akhir dari segalanya...

4 Responses so far.

  1. bennnner bgt!!

    gw dah kapok jatuh cinta, mudah2 yang ini jadi True Love gw, amiin...

    doain ya gw ma dia,... ^^

  2. MEONG says:

    Wadu-waduh pa bener y???
    aku ga' yakin nc...
    emangnya pacaran itu indah y???
    kayaknya rasa sakit yang ada...
    tapi jika ada momen jangan pernah kamu sia-siakan, karena momen itu jarang sekali datang...
    momen apa saja...
    itulah kesempatan...
    jangan pernah membuatmoment, tapi tunggulah momen itu datang sendiri, karena jika membuat momen itu gagal rasa kecewa yang akan kita dapatkan...
    waduhhh komentar saya panjang y???
    maaf y???
    :D

  3. Anonim says:

    Mnanggapi comment si Meong...: Mnrtq moment itu g' bsa d'tnggu. Jstru qt sndri yg kudu ngegbrak moment & m'jdkn'x s'p'ti yg qt inginkn.
    Mbak2, doain ych, mg z si Ian (alias Christian Bautista) cpt2 nembak aq... *{.^_^.}*
    xPCxBubbleTistaxPCx

  4. wari b.nyaxdin comen uga yah..
    wah bgs bgt post'a,
    Jd krg g pcra ge tu, yg bne.e,er, hehehe :-)