What my heart wants to say...

Ketika Aku Jatuh Cinta...

i***: Wah..crt km g lepas dr prcntaan y, hehe..
P***: sial!!!
P***: kirain tanggapan kmu serius tentang masalah konfliknya
P***: eh gak taunya malah ngurusin love story-nya
i***: Hehe.. Abis aq srg bngt dgr km jth cnt..

Wah ternyata ada juga yang menganggap saya sering jatuh cinta. Tapi saya tidak pungkiri hal tersebut. Memang benar adanya. Saya terlalu sering jatuh cinta. Setiap saya bercerita kepada kawan saya, pasti tidak jauh dari masalah cinta. Dan pasti cerita dengan pria yang berbeda. Hehehe... Namun hal tersebut bukan berarti saya playgirl atau semacamnya. Masalahnya, saya suka dengan orang tersebut, tapi tidak pernah disampaikan langsung ke "target"nya. Tapi pastinya tidak terlalu cinta seperti yang pernah ditayangkan di film atau sinetron. Sampai rela bunuh diri karena patah hati...

Cinta memang tak pernah terlepas dari tiga hal, yaitu: Rindu, Cinta, dan Cemburu. Ketiganya memiliki definisi yang abstrak dan tidak terlepas dari berbagai aspek. 

Baru kemarin saya mengikuti seminar dengan tema Pendidikan Seks Pada Remaja. Ternyata saya menemukan sedikit "pencerahan" dari seminar tersebut (Hehehe...). Dunia Kedokteran memaknai cinta sebagai sesuatu yang ditimbulkan oleh senyawa Pheromon dalam tubuh. Deskripsi lain mengenai cinta ialah kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut (Wikipedia). Rindu pun juga ditimbulkan oleh Pheromon tersebut karena Pheromon memberi andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Sedangkan rasa cemburu adalah ketakutan berpindahnya rasa kasih sayang terhadap orang lain, atau ketidakpercayaan akan kesetiaan orang yang dicintai, seperti suami, isteri atau kekasih.

Dalam seminar kemarin juga disebutkan, ada beberapa aktifitas seksual (pelakunya ialah wanita dan pria) yang meliputi:
  1. Bergandengan tangan
  2. Berpelukan
  3. Ciuman
  4. Petting
  5. Oral sex
  6. Bersenggama
Keenam hal tersebut sudah termasuk aktifitas seksual. Sedangkan aktifitas seksual harusnya dilakukan dengan pasangan yang sah. Lantas bagaimana ketika kita dilanda cinta kepada seseorang, namun kita tak mau terjerumus hanya karena iming-iming cinta tersebut?

Saya mendapat solusi ketika menghadiri seminar kemarin (rasanya banyak hal bermanfaat yang saya dapat dari seminar tersebut). Solusi ketika kita jatuh cinta, namun kita harus dapat berfikir jernih dan logis. Ketika kita jatuh cinta, maka kita bagaikan dibius cinta. Selalu terbayang wajahnya. Bagaikan orang yang tidak sadar, wajah sang kekasih selalu ada dimana-mana. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka tariklah nafas dalam-dalam. Ambil oksigen sebanyak-banyaknya. Mengapa harus demikian?

Oksigen adalah makanan bagi otak. Untuk selalu berfikir logis, otak perlu diberi asupan. Salah satunya ialah Oksigen tersebut. Oksigen membuat otak kita selalu sadar. Itulah mengapa kita harus selalu sadar akan cinta ketika cinta tersebut menjadi penyebab utama timbulnya dosa. 

Bukan berarti cinta itu mengerikan. Tidak sama sekali! Cinta itu indah, karena ia diciptakan oleh Sang Maha Cinta. Allah pun telah menciptakan cinta untuk hal yang positif. Allah pun telah memberi aturan bahwa cinta harus diikat dalam suatu ikatan cinta yang suci dan sah menurut agama dan negara, yaitu dengan cara pernikahan. Allah sama sekali tidak melarang untuk menyalurkan energi cinta tersebut. Namun harus dengan cara yang halal dan baik. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 223:
Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladang-ladang itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu...
Jika berbicara tentang cinta, saya teringat novel Ketika Cinta Bertasbih yang pernah saya baca dan telah difilmkan. Dalam novel tersebut ada sebuah kutipan dari Ibnu Athaillah yang sangat saya suka.
Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi, selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati
merana!
Oleh karena itu, jangan takut jatuh cinta. Salurkan cinta tersebut dengan cara yang baik dan sah. Cinta tidak diciptakan untuk sesuatu yang menjerumuskan manusia. Segala akibat buruk dan segala dosa karena cinta, semua itu adalah karena sifat manusia itu sendiri. Bukan karena Penciptanya.